Movie Review: Juliet, Naked (2018). Juliet tidak telanjang.

Alasan awal saya untuk memilih menyantap film ini adalah karena judulnya yang jelas memiliki daya jual untuk film bergenre comedy romance dengan cover film yang menaruh queen of protagonis, Rose Byrne disana, selain tentu saja karena masih berada dalam fase adiksi jangka pendek saya terhadap plot cerita komedi romantis yang semakin kesini sepertinya itu telah menjelma menjadi adiksi dengan jangka yang cukup panjang. Tanpa menilik siapa artis wanita yang memerankan sebuah film, terhitung ternyata cukup banyak film yang diperankan oleh Rose Bryne yang sudah saya santap selepas berduet dengan Seth Rogen dalam Neighbours dan yang terbaru Instant Family.


Saya harus menyampaikan kabar yang mematahkan ekspektasi anda saat ternyata tidak ada satupun scene di film ini yang menggambarkan ketelanjangan juliet, namun itu tidak mengurangi good point film ini untuk masuk dalam list film comedy romance yang harus kamu tonton. Juliet, Naked diambil dari tajuk album milik Tucker Crowe (Ethan Hawke) seorang musisi lawas yang tiba-tiba menghilang dari dunia panggung dan tidak pernah membuat karya lagi selama bertahun-tahun. Duncan (Chris O’Dowd), kekasih Annie (Rose Byrne) adalah fans berat Tucker Crowe dimana dia mengoleksi semua rilisan Tucker, tipikal die hard fans sampai ia membuat sebuah website yang khusus membahas tentang Tucker Crowe, bahkan mencetus beberapa teori tentang hilangnya sang bintang. Annie yang jengkel dengan sikap pacar kekanakannya yang terobsesi oleh idolanya itu di satu kesempatan mengomentari situs web yang dikelola pacarnya itu dengan komentar negatif, lebih ke mengritik. Tidak terprediksi ternyata Tucker mengirim surel pada Annie setelah melihat komentarnya, sejak saat itu hubungan antara Annie dan Tucker menjadi lebih intens dan dekat.


Seperti kebanyakan plot comedy romance yang begitu mudah ditebak, film ini pun seperti itu, dan tidak ada sex scene yang begitu menggugah, namun sekali lagi itu tidak mengurangi good point pada film ini dengan sajian cerita yang ringan dan menyenangkan, karakter yang kaya akan latar belakang yang masing-masing berantakan, apalagi Tucker Crowe yang ternyata memiliki banyak anak dari banyak istri, juga Duncan dengan karakter childishnya yang memberi kekuatan tersendiri pada alur cerita film, dan banyak dialog yang cerdas dan kocak, lengkap dengan lagu-lagu soundtrack film ini yang begitu nyaman untuk dinikmati.


Film berdurasi 90an menit ini juga menyajikan ending yang membuat siapapun akan menggerakkan bibir mereka untuk tersenyum tipis, dimana peran wanita cantik yang selalu terlihat lemah dan membutuhkan cinta dengan baik dimainkan oleh Rose Bryne. Dan bonus after-credits yang menggelikan. Haha. (js)


gambar diambil sembarangan dari google.

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai